Dalam lingkungan industri, karena ketegangan jiwa, seseorang mudah mengidap penyakit lambung atau radang usus halus. Bagaimanapun cara perawatannya, penyakit tersebut tidak akan pulih. Penyakit radang umumnya berawal dari stress. Apa itu stress?
Stress terjadi jika kerja berlebihan, ketegangan, emosi yang tidak stabil, kurang tidur, kuman atau virus dan faktor lain. Apabila jiwa kita tertekan, maka akan banyak bahan nutrisi digunakan, terutama protein
Padahal banyak protein yang tersimpan dalam organ tubuh kita, seperti hati, limpa dan timus. Apabila tekanan terlalu tinggi, tidak hanya simpanan protein yang digunakan, juga protein yang berada pada dinding perut dan usus sehingga kelenjar mukus di dinding perut mengecil dan rusak. Apabila pengeluaran kelenjar mukus tidak mencukupi, maka dinding usus tidak dapat dipertahankan. Apabila makanan yang dimakan melalui esofagus, pepsin perut mulai dikeluarkan. Karena pepsin perut mengandung HCl, maka akan secara langsung mengikis dinding perut sehingga lambungnya terasa sakit.
Sebagian orang menganggap sakit lambung disebabkan oleh asam lambung. Sehingga cara perawatannya hanya dipermukaan saja. Kebanyakan obat sakit lambung mempunyai antasida untuk menetralkan asam lambung.
Apabila asam lambung berkurang, maka rasa sakit juga berkurang. Tetapi penyakit tersebut tidak sembuh, melainkan hanya rasa sakit yang berkurang untuk sementara waktu. Asam lambung mrupakan zat yang sangat bernilai karena dapat menguraikan protein makanan menjadi asam amino agar dapat diserap usus.
Begitu juga mineral harus dilarutkan oleh asam lambung agar lebih mudah diserap. Penggunaan obat lambung menyebabkan protein dan mineral tidak dapat diserap secara normal. Apabila kekurangan protein ini tidak dapat dipenuhi, maka radang sukar diobati dan tekanan jiwa bertambah, pada akhirnya penderita terpaksa menjalani pembedahan.
Menurut penelitian ilmuwan dari Amerika Serikat, penyebab utama terjadinya radang usus halus disebabkan oleh meradangnya kelenjar empedu.
Walaupun masalah radang usus halus tidak banyak, tetapi pada umumnya berawal dari meradangnya kelenjar empedu. Kelenjar empedu biasanya berwarna kuning dan bersifat alkali. Apabila elemen beralkali dalam hati tidak dikembalikan lagi setelah digunakan, maka kelenjar empedu menjadi asam sehingga empedu menjadi meradang. Spirulina kaya dengan elemen beralkali, maka dapat dijadikan sebagai diet yang paling mujarab.
Jelas bahwa cara radikal untuk merawat radang lambung dan usus adalah menambah konsumsi protein dan makanan yang kaya dengan protein. Vitamin B kompleks berfungsi untuk mengatur asam lambung.
Misalnya, perut buncit karena kekurangan asam lambung, vitamin B I dapat menambahkan asam lambung; apabila asam lambung berlebihan, penggunaan asam pantotenat (sejenis vitamin B) dapat mengurangi asam lambung. Mineral juga dapat membantu memulihkan fungsi penyerapan hati dan lambung ke kondisi normal. Vitamin B6 dapat membantu mengubah serin dan metionin menjadi kolin agar kelenjar empedu menjadi normal.
Spirulina sangat bermanfaat untuk radang karena kaya dengan protein, terutama sistein (sejenis asam amino).
Spirulina juga kaya dengan klorofil. yang sangat bermanfaat untuk radang organ-organ pencernaan selain juga untuk pencegahannya. Pada umumnya, setelah penggunaan selama 2 minggu, rasa sakit akan hilang . dan kira-kira 2-3 bulan penyakit tersebut akan pulih.
Para penderita tersebut harus mementingkan makanan kaya vitamin dan mineral yang bermanfaat dalam pemulihan lambung dan usus :
1. Memperbanyak makan. Kunyah berkali-kali sebelum ditelan secara perlahan-Iahan. Hindari merokok, minuman keras, kopi, teh, garam dan makanan pedas. Buah-buahan asam seperti jeruk, lemon juga harus dihindari.
2. Makanan lain yang bermanfaat: jus kentang, susu kambing mentah, minuman lactobacillus, dan ragi arak.
3. Vitamin dan mineral: Vitamin A (karoten dalam Spirulina akan berubah menjadi vitamin A setelah dimakan. 6g Spirulina sehari akan menghasilkan vitamin A sebanyak 9000 IU - 20000 lU), vitamin E, klorofil, vitamin B kompleks. Sebaiknya menggunakan vitamin alamiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar