4. Jelaskan mengenai pemuda dan sosialisasi !
Secara hukum
pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia
yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan
fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh
yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan
keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah
suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan,
terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda
diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
Di dalam
masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang
strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya.
Pengertian
Sosialisasi
Pengertian
sosialisasi mengacu pada suatu proses belajar seorang individu yang akan
mengubah dari seseorang yang tidak tahu menahu tentang diri dan lingkungannya
menjadi lebih tahu dan memahami. Sosialisasi merupakan suatu proses di mana
seseorang menghayati (mendarahdagingkan - internalize) norma-norma kelompok di
mana ia hidup sehingga timbullah diri yang unik, karena pada awal kehidupan
tidak ditemukan apa yang disebut dengan “diri”.
Masalah-Masalah
Generasi Muda
Berbagai
permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain [3] :
a. Dirasa
menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan
masyarakat
termasuk generasi muda.
b.
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum
seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik
yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang
diakibatkan oleh
berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri,
tetapi juga
merugikan seluruh bangsa.
d. Kurangnya
lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /
setengah
pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya
produktivitas
nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan
nasional serta
dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e. Kurangnya
gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan
pertumbuhan
badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya
daya beli dan
kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan
masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
f. Masih
banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah
pedesaan.
g. Pergaulan
bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
h. Meningkatnya
kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
i. Belum adanya
peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
Tujuan Pokok
Sosialisasi
•Individu harus
diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan
kelak di
masyarakat.
•Individu harus
mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
•Pengendalian
fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri
yang tep
•Bertingkah laku
secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada
pada lembaga
atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
Mengembangkan
Potensi Generasi Muda
Di negara-negara
maju, salah satu di antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai
bagian generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu
untuk maju dalam berlomba menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan
dalam suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka sendiri.
Untuk mengembangkan ide-ide / gagasan-gagasan itu, Institut Teknologi
Maschussets (MIT) Universitas Oregon dan Universitas Carnegie Mellon (CMU),
telah membuat proyek bersama berjangka waktu lima tahunan, melibatkan sekitar
600 mahasiswa dan 55 anggota fakultas dalam program-program belajar dan
membaharu dalam wadah Nasional Science Foundation (NSF), di masing-masing pusat
inovasi universitas-universitas tersebut. Hasil yang dicapai proyek itu : Lebih
dari dua lusin produk, proses atau pelayanan baru telah dipasarkan dan
menciptakan hampir 800 pekerjaan baru, dan memperoleh hasil penjualan sebesar
$46,5 juta (Kingsbury. Louise, 1978:59) [3].
Gagasan dan pola
kerja yang hampir serupa telah dikembangkan pula di negara-negara Asia,
misalnya : Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan. Jerih payah dan ketentuan
para inovator pada sektor teknologi industri itu membawa negara-negara itu
tampil dengan lebih meyakinkan sebagai negara-negara yang berkembang mantap
dalam perekonomiannya.
Sebagaimana
upaya bangsa Indonesia unrtuk mengembangkan potensi tenaga muda agar menjadi
inovator-inovator yang memiliki keterampilan dan skill berkualitas tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar