Pemuda dan Identitas
Pemuda merupakan sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melaikan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda.
Sedangkan identitas atau jati diri merupakan sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya.
Dalam tahap pencarian identitas inilah terkadang masih menemukan kendala. Apalagi dizaman yang serba bebas sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya jatidiri pemuda. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat media masa, tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang diberitakan oleh media masa itu, pelakunya adalah para pemuda. Mulai dari tawuran antar pelajar, perkelahian antar geng, narokoba, dan tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas yang sedang ”in” saat ini.
Sangat disayangkan apabila kita melihat pengambaran mengenai pemuda seperti diatas. Karena pemuda mempunyai semangat untuk melakukan perubahan yang sangat berpengaruh dalam meneruskan perjuangan bangsa dan agama. Ada beberapa solusi agar pemuda tidak kehilangan jatidirinya, yaitu sangat dibutuhkan peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi pemuda yang berguna. Selain itu, pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga harus ditanamkan kepada para pemuda agar tidak mudah terpengaruh kedalam tindakan kemaksiatan.
Oleh karena itu Kita sebagai pemuda-pemudi harapoan bangsa jangan sampai kehilangan identitas kita. Matrilah kita mulai perubahan dari diri kita sendiri agar kita dapat memajukan bangsa ini dan dan kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat bagi agama dan bangsa.
Sabtu, 26 November 2011
Tugas 3
Perspektif Perilaku
Perilaku dalam struktur sosial (makro) :Berdasarkan pengamatan budaya di Indonesia, Presiden mengambil peran kepemimpinan, yang berada di angkatan bersenjata mengambil peran pelindung, dan sehari-hari warga mengambil tanggung jawab untuk menjaga hidup ekonomi. Pada skala yang lebih kecil, terdapat struktur sosial dalam keluarga juga, Dalam “khas” keluarga, ibu mengambil posisi yang memelihara anak – anaknya, sementara ayah mengambil tanggung jawab untuk menghasilkan uang dan menyediakan suatu kebutuhan bagi anak–anaknya.
Perilaku dalam struktur individu (mikro) :Berdasarkan pengamatan di sekolah, seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
kenakalan remaja dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Saat ini banyak orang tua yang kurang peduli terhadap pendidikan anak mereka, kalau ada apa2 nyalahinnya sekolah dan lingkungan, paling sering nyalahinnya film kartun dan video games. Padahal sewaktu mereka nonton dan bermain orang tua cuek bebek dan tidak memberi pengarahan, ya mereka ikut2an bukan salah film dan permainannya, salah orang tua tidak memberi perhatian.
Tugas 2
1. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
2. Pengertian Keluarga
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga.
Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pda hasrat atau nafsu berkuasa.
Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik , ekonomi dan keluarga.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itub untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
3. Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaulyang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Ada beberapa pengertian masyarakat :
a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan
b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Diolah dari Sumber :
1. google.co.id
2. google.co.id/imghp (gambar/ilustrasi)
Tugas 1
Kemampuan Akademis
Kemampuan akademis pada dasarnya adalah kemampuan seseorang dalam hal bidang yang ia tekuni secara mendalam seperti kemampuan untuk menguasai peralatan analis, mampu berfikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, berkemampuan untuk dapat menjalankan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, dapat mencari solusi dalam keadaan yang terpuruk.Dalam dasar kemampuan akademis seseorang ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhinya:
Ø Pemikiran yang panjang:
Maksudnya adalah dalam berfikir itu tidak secara insten dan tidak terburu-buru, banyak orang yang mempunya kemampuan akademis tetapi tidak mempunya pemikiran yang panjang. Terkadang selalu terburu-buru membuat sesuatu yang sudah direncanakan dengan matang akan menjadi hilang kendali dang menjadi berantakan.
Ø Kemampuan untuk menguasai diri:
Dalam hal bersikap sabar adalah kuncinya, tidak selalu terpancing emosi sesaat yang terkadang hanya akan menyesatkan. Mengontrol diri untuk tidak melakukan hal-hal yang ceroboh.
Kemampuan Profesional
Artinya dalam diri setiap individu harus memiliki sesuatu yang sudah sangat ia kuasai itu mutlak harus ada. Tidak hanya setengah-setengah menguasai sesuatu tersebut tetapi memang benar-benar sangat menguasai atau ahli dalam bidangnya kerena memang hal tesebut sudah tepat pada bidang yang ia tekuni.
Contoh:
Seorang Enginer atau Mekanik mempunyai kemampuan mengendalikan mesin yang memang ia sangat kuasai, apabila pada mesin tersebut mengalami kerusakan ia harus sudah mampu memperbaikinya tidak lagi bertanya-tanya kepada atasannya, karena memang mesin tersebut sudah menjadi keahlian dibidangnya tersebut.
Kemampuan Personal
Pada dasarnya kemampuan personal sudah harus dimiliki oleh seorang yang perpendidikan, karena sikap ini adalah sikap yang sangat utama pada suatu perusahaan atau instansi dalam menilai bahwa seorang ini layak atau tidak untuk bekerja di perusahaannya. Tidak hanya sebatas kemampuan personal ini juga harus di tunjukan dengan siakap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribandiannya. Dapat bersosialisai terhadap lingkungan dari suatu kelompok. tertentu, baik dalam masyarakat, organisasi, kelompok ataupun keluarga, sangat penting untuk kemampuan personal bagi setiap individu yang akan berkecimpung di bidang pekerjaan.
Jadi dalam bependidikan itu tidak hanya sebatas ilmu saja yang kita peroleh tetapi juga harus memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak kita dapatkan disekolah tetapi terkadang harus kita dapatkan di luar seperti pada lingkungn sekitar yang mengajarkan banyak hal.
Tulisan 4
KEHIDUPAN KOTA JAKARTA
Banyak orang yang hidup bahkan tinggal dikota ini, yaitu Jakarta. Tempat orang, mencari pekerjaan bahkan kelangsungan hidup mereka. Kota Jakarta banyak di idolakan oleh para perantau mereka berpikir hidup di Jakarta akan sejahtera. Mereka juga berpikir Jakarta adalah tempat orang mencari jati diri.
Banyak juga orang bilang Kota Jakarta itu adalah salah satu kota besar di Indoesia.Banyak yang bilang Jai.
Banyak juga orang bilang Kota Jakarta itu adalah salah satu kota besar di Indoesia.Banyak yang bilang Jakarta kota indah apa lagi di malam hari. Dan banyak juga orang yang bilang Kota Jakarta adalah kota yang sudah tak indah lagi, karena sudah banyak permasalahannya. Diantaranya macet yang sudah tak dapat dihindarkan di seluruh bagian kota ini, banjir yang sangat merugikan karena juga dapat membuat kemacetanan cukup panjang. Ketika permasalahan itu datang orang yang berkendara seperti orang stress.
Menurutku Jakarta memeng kota indah, kota dimana orang menggantungkan hidup mereka. Namun kita juga tidak boleh berpikir seperti itu lagi. Karena kalau aku boleh berpendapat kota yang kita Idolakan ini semakin kejam untuk penduduknya. Kalau boleh dibilang hidup di Jakarta ini bisa dibilang yang Kaya akan terus dan tetap Kaya punya rumah mewah, sedangkan yang hidup miskin akan tetap miskin, dam mereka tinggal pemukiman yang kumuh. Menurutku ini adalah kenyataan yang ada di Jakarta sekarang ini. Semua kekurangan yang ada dijakarta harus lah dirubah dari segi operasional dan kehidupan financial pendudukan dan kita harus juga berkerja sama dengan pemerintah. Tidak bias kita harus terus menyalahkan pemerintah kalau didiri kita tidak ada kesedaran untuk merubah menjadi yang lebih baik. Jadi kita harus kompak dengan pemerintah berkerjasama untuk merubah menjadi yang lebih baik demi terciptanya kota yang indah dan di senangi banyak orang lagi.
Tulisan 2
Penduduk dan permasalahan lingkungan
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Jumlah penduduk dunia dari 2 milyar jiwa (1930) menjadi 3 milyar (1960), 4 milyar jiwa (1975), dan 6 milyar jiwa (2000). Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para ahli berpendapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh satu.
Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, pendidikan, ketenaga-kerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan papan, yang dibutuhkan oleh manusia. Ini berarti banyak pula tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk peptisida, makin merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, dan pemompaan sumur-sumur minyak.
Akibatnya semakin merosotnya erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah. Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia. Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun karena di pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin lama makin terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota tersedia kesempatan kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan dan pelayanan umum yang lebih baik, semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota.
Bertambahnya penduduk di perkotaan sebagai akibat urbanisasi mengkibatkan memburuknya lingkungan hidup di daerah perkotaan sebagai akibat kepadatan penduduk. Kota, biasanya mempunyai pusat lembaga-lembaga pendidikan, menyediakan lapangan kerja baru, merangsang inovasi, merupakan pusat kebudayaan, dan menyediakan peluang ekonomi lebih besar. Akan tetapi penduduk kota sebenarnya merupakan pemakai sumber daya alam yang paling rakus. Walaupun perencanaannya sudah baik, namun perluasan kota sering mengorbankan lahan-lahan subur. Kota memerlukan air, energi, bahan pangan, dan bahan mentah dalam jumlah sangat besar. Kota juga menimbulkan polusi yang mengotori udara, air, dan tanah sampai jauh melewati batas.
Kebudayaan akan muncul sejalan dengan tersedianya sumber daya alam yang ada di kawasan tersebut. Pemilikan akan tanah yang subur, air yang melimpah, mineral, kekayaan hutan, minyak, dan sebagainya mempengaruhi budaya masing-masing kawasan. Pada saat terjadi kemakmuran maka akan terjadi pula peningkatan eksploitasi terhadap sumber-sumber bahan mentah tersebut. Semakin besar jumlah penduduk semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan melampui penawaran sehingga menyebabkan sumber-sumber alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk
Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah-masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah sosial, krisis ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik. Kemajuan teknologi transportasi akan berdampak terhadap pemakaian kendaraan memakai bahan bakar bensin yang bereaksi dalam pancaran surya menjadi kabut oksidasi berbau menyengat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan merusak tumbuhan. Selama timbal masih ditambahkan ke bahan bakar minyak, bahaya terhadap kesehatan semakin besar. Rendahnya mutu kehidupan di daerah pedesaan dan makin sempitnya tanah yang tersedia untuk pertanian, telah menekan sebagian penduduk pedesaan untuk mencari tanah-tanah baru dengan jalan membuka hutan dan merusak sumber daya alam yang sangat berharga tersebut. Sistem perladangan liar yang terjadi di luar Jawa telah merusak sumber daya hutan, air, dan mengganggu keseimbangan ekologi yang pada akhirnya akan merusak lingkungan hidup.
Dampak manusia terhadap bumi bergantung pada banyaknya manusia maupun banyaknya sumber daya alam yang digunakan oleh setiap orang. Dampak maksimum yang dapat ditanggung oleh planet ini atau ekosistem tertentu atau disebut kapasitas daya dukung. Untuk kepentingan manusia kapasitas daya dukung ini dapat ditingkatkan dengan teknologi. Tetapi biasanya penerapan teknologi ini akan menimbulkan kerugian, yaitu berkurangnya keanekaragaman hayati atau sistem pelayanan ekologi. Jadi bagaimanapun juga kapasitas bumi bukannya dapat dikembangkan tanpa batas. Pada akhirnya pengembangan itu akan dibatasi oleh kapasitas system untuk memperbahaui diri atau untuk mengabsorpsi limbah dalam tingkat aman.
http://farisyalwan.blogspot.com/2009/05/penduduk-dan-permasalahan-lingkungan_19.html
Tulisan 3
fungsi keluarga dalam kehidupan individu
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual dalam masyarakat.
Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini.
Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga .
1.1.Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengikat suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
2.2.para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja
3.3.Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
4.4.Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Fungsi keluarga dalam masyarakat secara khusus.
Keluarga memiliki fungsi dalam masyarakat khususnya antara lain :
- Menjaga keharmonisan antar sesama.
- Membuat stabilitas terhadap seluruh aspek kegiatan masyarakat.
- Menciptakan suasana kebersamaan yang kuat
- Membantu sesama bagi yang memiliki kesulitan
- Mengatur perekonomian dalam masyarakat.
- memecahkan masalah secara bersama-sama.
http://hardinasari.blogspot.com/2011/03/kehidupan-kota-jakarta.html
Minggu, 13 November 2011
Tulisan 1
NEGARA DAN
WARGA NEGARA
Add caption |
Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah sebuah negara yang diperintah sebagai satu kesatuan (pemerintahan pusat). Kekuasaan politik pemerintah dalam negara kesatuan dapat dialihkan ke tingkat yang lebih rendah yang dipilih rakyat setempat, misalnya gubernur atau walikota, tapi pemerintah pusat memiliki hak untuk memasang dan mencabut atau memperluas dan mempersempit kekuasaan pejabat-pejabat tersebut.
Negara Republik
Pemerintahan yang kepala negaranya bukan monarki. Dalam pengertian dasar, sebuah
republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari
rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan. Istilah ini berasal dari bahasa Latin
res publica, atau “urusan awam”, yang artinya kerajaan dimilik serta dikawal oleh
rakyat.
Konsep republik telah digunakan sejak berabad lamanya dengan republik yang paling terkenal yaitu Republik Roma, yang bertahan dari 509 SM hingga 44 SM. Di dalam Republik tersebut, prinsip-prinsip seperti anualiti (memegang pemerintah selama satu tahun saja) dan “collegiality” (dua orang memegang jabatan ketua negara) telah dipraktekkan.
Warga Negara, Mereka yang berdasarkan hukum tertentu dan merupakan anggota dari suatu Negara
Menurut UUD – Perjanjian diakui sebagai Warga Negara – Melalui Naturalisme
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan. Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara. Dimungkinkan pula untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan. Di dalam pengertian ini, warga di suatu wilayah disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik.
Menurut UUD – Perjanjian diakui sebagai Warga Negara – Melalui Naturalisme
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan. Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara. Dimungkinkan pula untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan. Di dalam pengertian ini, warga di suatu wilayah disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik.
Sumber;
http://reynardsimanjuntak.blogspot.com/2011/02/negara-dan-warga-negara_11.html
Langganan:
Postingan (Atom)